Tuesday, May 29, 2012

Donat ubi



 
Bukan hanya kentang yang dapat dijadikan campuran bahan baku untuk membuat donat. Pemanfaatan bahan dari umbi-umbian yang lain juga masih dapat diupayakan sebagai inovasi baru untuk memperkaya variasi produk olahan donat yang banyak digemari masyarakat luas.
Tak kalah Manisnya dengan Bisnis Donat Lain Membuat berbagai macam variasi donat baik ditinjau dari segi bentuk maupun bahan yang digunakan bukan hanya ditujukan untuk meningkatkan daya jual agar semakin tinggi dan dapat lebih menguntungkan produsen saja, namun juga harus mempertimbangkan beberapa hal dari sudut pandang konsumen. 
 

Karena hal ini masih menjadi prioritas utama agar konsumen merasa puas dengan produk yang
ditawarkan.Selain dari rasa dan penampilan produk, yang harus dapat menarik minat konsumen untuk membelinya, dari segi kesehatan juga harus diperhatikan. Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, suatu produk yang ditawarkan harus dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh konsumen, baik dewasa, anakanak, konsumen yangsehat ataupun yang memiliki penyakit tertentu yang mengharuskan untuk diet makanan tertentu. Indonesia, yang kaya akan hasil bumi
termasuk umbi-umbian yang banyak mengandung nilai izi tinggi, faktanya masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia yang cenderung ersifat konsumtif lebih memilih produk instant yang praktis tanpa harus disibukkan untuk mengolahnya kembali sebelum siap disajikan.Pada dasarnya semua bahan umbi dapat dijadikan bahan baku untuk membuat donat seperti kentang, ubi rambat, ubi jalar, talas,dan sebagainya. Tak kalah nilaingizi yang terkandung dalam ubi, bila dibandingkan kentang, ubi rambat atau ubi jalar memiliki rasa manis alami yangnn lebih dan juga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Sebagai bahan baku donat, ubi memiliki tekstur lebih lembut, hingga menjadikan donat ubi juga memiliki tekstu lebih lembut dan lebih manis dibandingkan dengan donat kentang atau donat original dari bahan tepung terigu saja. Kelebihan Donat Ubi Membuat donat ubi dapat menghemat beberapa bahan pokok lainnya seperti penggunaan gula pasir sebagai pemanis, serta warna ubi yang beraneka macam seperti ubi ungu, ubi kuning dan putih, dapat membuat penampilan donat lebih menarik tanpa bahan tambahan pewarna sintetis. Kandungan beta karoten, vitamin A, dan antioksidan yang ada dalam ubi dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Serat larut yang terdapat dalam ubi mampu mengikat kolesterol dalam darah. Selain itu, ada juga kandungan oligosakarida yang berfungsi sebagai prebiotik dan kandungan vitamin A,B6, E, serta K. Penggunaan Probiotik dan Prebiotik dalam makanan memberikan manfaat yang sangat menguntungkan karena akan menstabilkan sistem mikroba di dalam saluran usus kita, sehingga tubuh kita menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit , termasuk penyakit degeneratif seperti kanker. Bila dibandingkan dengan donat original dari tepung terigu maupun donat kentang, donat ubi memiliki aroma lebih khas dan berasa manis yang alami dari bahan ubi itu sendiri sehingga konsumen tidak cepat eneg.

 
Seperti membuat donat pada umumnya, dalam proses pembuatan donat ubi juga masih membutuhkan tepung terigu sebagai bahan pembentuk kerangka atau volume donat. Umumnya untuk membuat 1 kilogram bahan donat dibutuhkan 200 gram ubi dan 800 gram tepung terigu.Tajamnya warna ubi menunjukkan tingginya kandungan betakaroten di dalamnya. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh baik sebagai
konsumen donat ubi maupun produsennya. Harga donat ubi yang umumnya dijual Rp. 2.000,00-5.000,00 di pasaran dapat dikatakan harga standar yang tidak terlalu mahal dan dapat mendatangkan keuntungan yang besar, mengingat harga ubi juga tidak terlalu mahal. Dari donat ubi sebagai dasar, juga masih dapat dikembangkan lagi menjadi berbagai macam varian produk donat yang dapat dijual di pasaran seperti pemberian variasi topping dan isi yang memiliki rasa yang padu dengan donat ubi